Senin, 07 Januari 2008

PROFIL SISWA

Sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan, pendampingan pribadi siswa diarahkan kepada profil siswa berikut ini.

1. Penghayatan Iman yang Terintegrasi dalam Kehidupan
Karena yakin bahwa perkembangan pribadi siswa merupakan pujian kepada Allah dan karena percaya bahwa menggunakan kemampuan dan anugerah demi pelayanan adalah pengabdian kepada Allah, pendidikan perlu didasari iman dan religiusitas. Melalui Pedagogi Ignasian siswa diajak untuk mengintegrasikan iman dalam semua segi kehidupan. Secara nyata siswa diajak untuk mengamalkan iman dalam mengejar prestasi belajar, dalam mengembangkan diri, dan dalam mempersiapkan masa depan serta karier. Dimensi religius ini juga perlu diungkapkan secara bersama-sama dalam perayaan-perayaan iman di sekolah.

2. Pejuang untuk Sesama
Dilihat dari pandangan orang beriman, melayani sesama dan berjuang untuk sesama merupakan wujud pelayanan kepada Allah. Kolese De Britto menjadikan siswa semakin memiliki motivasi kuat untuk menggunakan segala bakat dan anugerah untuk melayani sesama, serta mengembangkan kepemimpinan untuk berjuang bagi sesama demi kebenaran, keadilan, dan kebaikan.

3. Mandiri
Mandiri merupakan kata lain untuk kebebasan anak-anak Allah : Pribadi yang dengan kemauannya sendiri mengikuti panggilan atau tujuan hidup seperti yang ditanamkan dalam hati oleh Allah; memiliki pandangan yang dihayati dalam hati nurani tanpa mengabaikan saran dan nasihat; mampu mengambil keputusan sendiri yang bebas dari pengaruh yang berlebihan dari orang lain; mampu bertindak sesuai dengan nilai baik yang dihayati dalam lubuk hati, jika perlu melawan arus.
Siswa mandiri adalah siswa yang bebas dari pengaruh yang menyesatkan, seperti gengsi, kemewahan, ikut-ikutan, semaunya sendiri , mau enak, dan lembek dalam berusaha. Siswa perlu mengembangkan kemampuan untuk belajar mandiri, yaitu mampu mencari dan menyerap informasi yang diperlukan, menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk mengembangkan dirinya secara terus-menerus selama hidup. Siswa yang mandiri adalah siswa yang bertanggung jawab.

4. Kreatif dan Komunikatif
Dilihat dari pandangan orang beriman, pribadi yang kreatif adalah pribadi yang mau unggul dalam memuji dan mengabdi Allah, yaitu unggul dalam mengembangkan diri dan dalam mengabdi sesama. Kreatif berarti mau berkembang terus-menerus secara optimal sesuai dengan bakat dan rahmat yang diterimanya demi kepentingan bersama.
Kolese De Britto mengusahakan agar siswa menjadi semakin dewasa, mampu menghargai keanekaragaman, dan semakin berkembang kreativitasnya, yaitu siswa semakin mampu menemukan jalan﷓jalan baru yang inovatif dan secara efektif semakin mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Siswa kreatif adalah siswa yang tidak pernah berhenti berkembang, selalu mencari yang lebih baik, dan mampu menyampaikan ide-idenya secara komunikatif dan meyakinkan.



5. Optimal dan Seimbang
Perkembangan pribadi siswa secara optimal dan seimbang sesuai dengan bakat﷓bakatnya dalam bidang intelektual, rasa dan kreasi seni, kebersamaan dan rasa sosial, keterampilan, dan kebugaran jasmani merupakan cita-cita Kolese De Britto.
Secara nyata Kolese De Britto mengembangkan pribadi siswa agar memiliki keunggulan akademis sehingga mampu mencapai pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian, kelak siswa dapat memberikan sumbangan kepada masyarakat luas sesuai dengan profesinya. Siswa didampingi untuk meraih keunggulan sesuai dengan bakat﷓bakatnya demi kebaikan sesama, tanpa mengunggulkan diri atau merasa harus mengungguli orang lain (semangat magis).

6. Disiplin, Kerja Keras, dan Berusaha Gigih
Allah telah menganugerahkan bakat dan kesempatan kepada setiap orang. Sikap berdisiplin bekerja keras, dan berusaha gigih merupakan ungkapan seorang siswa yang bersyukur kepada Allah.
Kolese De Britto mendorong siswa mewujudkan sikap-sikap tersebut dalam tindakan nyata. Di satu sisi, siswa diajak untuk menggunakan sarana yang tepat dan dengan tekun serta efektif mengembangkan dan menggunakan bakat maupun kesempatan untuk melayani sesama. Di sisi lain, siswa diarahkan untuk tidak menyia-nyiakan anugerah berupa waktu, tenaga, uang, dan tidak membiarkan kesempatan yang berharga terbuang untuk hal-hal yang tidak pada tempatnya.